Senja Tak Berkutik
Embun pagi yang menyiksa, beraninya semua yang indah milik
ku kau renggut dari hadapan ku begitu mudah, yah,,bahkan sangat mudah sekali,,
Tak bisa ku hitung jemari ini,, semakin lama waktu yang
harus ku jalani dengan sia sia,pikiran ku tak melampaui apapun yang dapat ku
lihat kali ini,,
Aku serasa terbangun di dunia yang tak pernah ku jalani,
mencari semua harapan di sela sela tangisan pahit ini,
********
Matahari semakin mengurung diri,, katanya ia ingin pulang,,
maka senja pun akan datang
Mengapa ada “pulang” dalam dunia ini, jika terlebih dahulu
aku mengetahui kata itu, maka aku akan lebih
memilih untuk tidak mau tinggal dalam kehidupan seperti ini, biar saja
aku tidak terlahir dalam rahim ibu ku, juga tidak ingin di rajut sedemikian rupa
di perut ibunda ku.
Semua menyisakan luka di pikiran ku, hatiku sudah terlampau
hangat di lukai oleh manusia manusia ini, tapi takdir ini sangat melukai
pikiran ku,, semua luka ini telah tumbuh dan bersarang di pikiranku,
menggerakkan sendi otakku di tengah
tengah luka itu,,
Aku terbaring lunglai di kasur ini, yah,,,tak berdaya
Masih saja ia menggerogoti pikiranku, semakin lama aku
terbaring semakin ku rasakan ada hal yang baru yang ingin ku lakukan,,
hah..? apa itu????
Tentu saja bibirku tak mengucapkaan kata apapun, tapi di
dalam benakku ku mengucapkan nya,,
Seketika aku berada di tempat yang tak pernah ku kunjungi
sama sekali,
Ingin merangkul apa saja yang dapat ku temukan, ku sentuh,
ku lihat, ku cium,,,
Tapi,semakin aku ingin menemukan nya,semakin aku tidak dapat
mengerakkan seluruh sendi tubuh ku, seketikapun semua nya menjadi kaku, gagu,
tak terkendali,,
Apa ini? Apa ini?? Apa ini surga???
Astaga,,, ini mungkin sudah surga,,yah,, aku telah sampai,,
Akhirnya semuanya cepat berlalu,, sakit itu,, perih itu,
sedih ku itu,,
******
“uhukhh,,,ehmm,, apa kau sudah bangun?”
“argghh,,,,itu.. itu tadi?? Apa kau melihat sesuatu??”
“apa..? kau bermimpi lagi?? Masih beberapa menit aku
meninggalkan mu,, kau tertidur pulas, aku tidak ingin membangunkan tidur mu,
akhirnya hal bodoh itu lagi yang kau lakukan,,!”
“bangsatt,,,,!! Urus saja dirimu sediri,,,!”
Ternyata bukan,, bukan secepat yang ku kira,, bukan semudah
yang ku impikan,
Sayup sayup ku dengar langkah temanku ke arah ku yang sedang
terbaring, kali ini sepertinya dia membawakan kopi setelah perbincangan singkat
tadi,, memang tak sepenuhnya aku selalu sepikir dengan nya,
“minum lah dulu,,,”
Seperti sebelumnya,,segelas kopi akan selalu menghangatkan
tenggorokan ku di saat saat sedang tak bergairah, ia selalu mengetahui hal apa
yang akan ia lakukan untuk membingbingku kembali berpikir sebagai manusia.
“kapan kau akan pulang??,,malam akan semakin larut..”
“nanti”
“sudah lah,, lupakan,,semuanya akan semakin membuatmu lelah
berpikir,,”
“dahulu aku,,”
“tidak lagi kawan,, buang saja dahulu mu itu,, semua sudah
semakin berlalu,, waktu tidak berhenti karna kepergian siapa pun,, itu sudah
hukum alam,,waktu tidak memandang kau
siapa?? Dia siapa?? Kau harus semakin cepat berjalan,semakin cepat sembuh dari
luka mu,”
“emh..”
Setelah segelas kopi itu dengan lahap ku habiskan,, aku
bergegas untuk pulang.. mungkin di rumah akan ku temukan hal yang baru yang
dapat menuntuku kembali padanya,, napasku terengah engah saat terbangun dari
sekian mimpi yang berulang kali ku alami,,,
Senja mengatarkan langkahku pulang ke mana aku akan pergi,
kali ini senja pun hilang secara diam dan pergi begitu saja, akhirnya ku
putuskan untuk tetap menatap langit gelap di atas kepala ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar