Kamis, 30 Oktober 2014

Belum Ada Judul



Hari ini adalah hari yang ke-sekian kalinya aku menahan amarah, tangis, rasa jijik, rasa ingin membatah semuanya,
Perkataan itu, sikap itu, semuanya membuat ku semakin merasa mual dan memutahkan semua amarah di dalam diriku, aku tinggal bersama orang orang yang semakin hari semakin menanamkan dedam dalam jiwaku. Apa ini? Apa semua ini? Aku bahkan tidak lagi mengenal tawa manis, rasa pelukan hangat, sambutan hangat, semua yang seharusnya kudapatkan dari orang orang yang seharusnya memberi itu padaku.
Malam itu rasanya aku ingin angkat kaki dari “rumah” itu, aku memang seorang penganggur yang diberi makan oleh sanak saudaraku, tidak hanya diberi makan, di beri uang juga untuk perjalanan ke beberapa tempat yang harus kukunjungi. Maka dari itu, aku sering sekali dianggap “tidak tau diri” jika bersikap se-normal pikiranku.
“sudah numpang hidup, diberi uang, di omongin ini itu malah ngebantah, kadang ngak mikir dia itu siapa dirumah ini”
Memang lebih indah hidup dirumah sendiri daripada hidup sebagai orang yang tidak tau diri,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar