Hari ini adalah hari yang ke-sekian kalinya aku menahan
amarah, tangis, rasa jijik, rasa ingin membatah semuanya,
Perkataan itu, sikap itu, semuanya membuat ku semakin merasa
mual dan memutahkan semua amarah di dalam diriku, aku tinggal bersama orang
orang yang semakin hari semakin menanamkan dedam dalam jiwaku. Apa ini? Apa
semua ini? Aku bahkan tidak lagi mengenal tawa manis, rasa pelukan hangat,
sambutan hangat, semua yang seharusnya kudapatkan dari orang orang yang
seharusnya memberi itu padaku.
Malam itu rasanya aku ingin angkat kaki dari “rumah” itu,
aku memang seorang penganggur yang diberi makan oleh sanak saudaraku, tidak
hanya diberi makan, di beri uang juga untuk perjalanan ke beberapa tempat yang
harus kukunjungi. Maka dari itu, aku sering sekali dianggap “tidak tau diri”
jika bersikap se-normal pikiranku.
“sudah numpang hidup, diberi uang, di omongin ini itu malah
ngebantah, kadang ngak mikir dia itu siapa dirumah ini”
Memang lebih indah hidup dirumah sendiri daripada hidup
sebagai orang yang tidak tau diri,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar