Kamis, 18 April 2013

Sulit ku tebak

Bayangan itu semakin membebani ku, bahkan menjadi sangat nyata di dalam mimpi ku. Aku menyapa nya semakin aku tidak sanggup menertawakan sikap canggung ku menahan semua bayangan yang ada. Embun pagi menyelimuti keadan ku yang sangat menyakitkan, karna mimpi tadi yah tadi malam bahkan sampai tadi pagi, bahkan embun itu semakin berani menertawakan ku bukan lagi tersenyum malah terbahak melihatku tersiksa atas mimpi yang indah. Tidak mimpi itu yang kuharapkan, namun kenyataan nya,,, yah kenyataan nya. Mungkin aku sudah sangat pendusta, mendustai segala yang aku punya namun bukan kah aku harus menutupi keyakinan ku sendiri agar aku tidak di katakan kalah atas pertarungan ini? Aku mengenal nya tidak terlalu lama, tidak juga terlalu singkat namun aku belum mengerti siapa dia. Dia pria yang sangat sulit untuk di tebak, menebak saja sangat sulit apalagi meramalkan dan memastikannya,,,?? Celotehnya sangat aku sukai, memutarkan cerita agar selalu terdengar lucu dan menggelikan, tidak seperti pria yang lain, ada hal yang tidak ku dapati di dalam diri semua pria namun ada di dalam dirinya. Sangat lucu bukan? Yah,,, juga membingungkan..dan ia sangat sederhana. Yah, ia sangat sederhana. Sedikit banyaknya hanya itu yang bisa aku pahami dari dirinya. Kesederhanaanya tertera di pikiran ku saat kami akan menonton film kesukaan nya di sebuah bioskop sepulang menjemput ku mengujungi kotanya untuk bertemu teman lama dan tentunya bertemu dengannya. Ia membawakan payung berwarna kelabu embun pagi dan berbahan dasar plastik atau mungkin sejenisnya, payung yang memiliki tangkai panjang dan berkelok di ujung pegangannya, dengan sederhana ia menyatakan bahwa payung itu payung mahal. Aku terbahak mendengarnya dan hati ku tersenyum,, “kamu sangat sederhana”, membawakan payung sebesar itu dengan hujan yang tidak telalu lebat. Benar,,”kamu sederhana apa adanya” Kami sering bercerita, namun sekarang tidak terlalu sering bahkan jarang. Dia datang sesuka hatinya, sejika ia mau maka ia akan datang semudah yang aku kira namun di saat yang bersamaan dan berbeda ia akan hanya tenggelam dalam kenangan dan mimpi mimpi ku saja. Itu menyiksa ku, membuat embun pagi menertawakan ku,membuat rambutku bergulung di pagi hari hingga sampai sampai aku ingin mengguting gulungan rambut itu, membuat ku terlalu lama berada di kamar mandi, membuat aku terlalu diam jika teman teman ku menertawakan hal yang selalu kami tertawakan bersama, membuatku bingung melakukan hal apa untuk melupakannya, pria itu memang sangat sulit untuk di tebak. Kemarin aku bermimpi lagi, lagi lagi tentang dia,, apa tidak ada lagi pria yang lain yang bisa mengunjungi mimpi ku, aku merasa terkurung di alam nya maka aku harus memimpikan dia selalu. Sebenarnya apa hati ku yang ingin terus di sana memimpikan tentangnya, aku sangat tidak mengerti dan lagi lagi pria itu sudah sangat sulit untuk ku tebak. Saat itu aku sedang bermimpi, namun di saat aku mulai menyadari hal yang aku terima dalam mimpi ku adalah sikap yang berlebihan maka warasku mengatakan bahwa yang sedang terjadi adalah sebenarnya mimpi. Yahhh,, maka ternyata aku bangun dengan gelagak tawa para embun pagi yang menertawakan keceriaan ku di mimpi tadi dan kesedihanku di kenyataan yang akan ku jalani lagi,, huh,, ku harap mimpi itu tidak kembali dan akhirnya mimpi itu semakin kuat untuk kembali,, argghhh maka aku lelah dan tidak berharap apa apa lagi agar mimpi itu hilang maka semakin bertambah lah aku memimpikan dia,, dan akhirnya aku menyerah dan mandi,,maka aku pun bingung sendiri,, Mungkin ia menganggapku sebagai pendusta, tapi dengan dasar apa ia mengatakan nya. Apa aku mengakui hal yang salah sehingga aku terlihat sebagai seorang yang seringkali mendustai nya? Namun ia tidak pernah tampak untuk membicarakan hal itu, jadi apa yang harus aku lakukan untuk menerangkan keadaan ku yang sekarang? Apa??? Apa?? Apa?? Ada pria lain tentangnya yang jarang sekali aku mimpikan, namun aku sudah tidak lagi bersama dengan pria itu, maka pria itu mengharapkan ku untuk kembali padanya, namun aku sedang memimpikan pria lain dan bukan pria itu,, maka semua ini membingungkan sekali bagi ku. Di saat ini lah aku semakin menyerah dan tidak berharap bahwa pria yang sangat sulit ku tebak datang kembali padaku, karna sampai kapan pun jika ia tidak ingin kembali dan menerangkan dorongan kemunculannya yang tiba tiba dan hilangnya dia secara tiba tiba maka aku tidak akan memaksa kapan ia akan datang, aku hanya berharap agar semuanya terselesaikan dan aku dapat segera menebak nya, aku berharap semua ini segera cepat terselesaikan dan terjawab dan embun pagi tidak akan menertawakan ku karna kebingungan oleh sikap yang sulit ku tebak, namun embun akan menertawakan kita yang saling bisa mengerti dan dapat di tebak. Aku hanya ingin agar kebingungan ku akan sikap mu menjadikan rambut ku tidak bergulung lagi, tertawa sewajarnya saat teman ku menertawakan hal yang sering kami tertawakan bersama, tidak berlama lama di kamar mandi hingga teman ku tidak perlu mengatri untuk mendapat giliran mandi pagi, dan aku dapat melakukan hal yang akan aku sikapi karna aku dapat menebak mu. Teruntukmu kutuliskan agar kau dapat lebih mudah untuk ku tebak....:) Finny Mahdalena Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar