Si pipi Peot
Hal yang
paling mudah ku rindukan adalah setitik anugerah Tuhan yang ada di sepasang
bagian pipi ny, itu membuat aku tergila gila padanya,
Wanita manja
ku,,
Tubuhnya
semampai sangat tinggi, sangat manja sekali,
Tubuhnya tak
begitu gempal,, tidak seperti tubuhku yang tertimbun lemah di sekitar perut dan
paha ku,,
Saat aku
duduk bersamanya, sering kali aku memandangi nya hanya untuk sekedar
menyaksikan saat si titik pipi itu menyertai gelegar tawanya,,ohh,,,, wanita
yang di anugerahkan Tuhan pada ku,,
Wanita itu,,
Waita yang
meyisakan tangis dalam ubun ubunku, meyisakan kenangan indah yang semakin pahit
jika ku urungkan lama di dalam kepala ku,,
Dahulu yang
sangat indah, nian indah.
***************
Perbincangan
kami selalu menarik dan manis, yah,,kami yang dahulu. Masih seperti radit dan
jani di awal cerita mereka menerka nerka dan merapikan segala kasih sayang dan
cinta mereka, hingga hal yang katanya sewajarnya ia meninggalkan jani untuk
sekedar “membahagiakan nya”,,
Sebenarnya
apakah jani semakin bahagia tanpa radit? Apakah ia akan menjadi sangat kokoh
menjalani semua nya tanpa lelaki nya itu??
Jani yang seolah yakin akan cinta mereka,
menyakinkan semua para hati yang mendesak igin keluar dari siksa sakit cinta
radit, meyakinkan diri sendiri walau rasanya perih, keruh tersakiti. Tapi,
mungkin wanita jani akan lebih bahagia jika dengan kepergian radit.
Mungkin,,
mungkin saja,, mungkin semua manusia menerka yang baik mereka kira, perpisahan
adalah hal baik yang terkadang manusia lakukan hanya untuk semata mata untuk
kata “lebih baik”
Inilah
wanitaku yang semakin baik aku terima kepergian mu, semakin hari semakin
kuatlah hatiku menyakikan hal yang dapat ku terka nantinya akan baik juga untuk
hidup ku. Melupakan mu itu bukan yang kulakukan, meniggalkan mu pun bahkan
tidak ku lakukan, tapi menerka kemungkinan takdir ini yang memisahkan sayang
ku, itu yang ku lakukan,,,
lanjutkan...
BalasHapus